SELAMAT DATANG DI BLOG SHE PT. JHONLIN AGRO MANDIRI !!! SAYA PILIH SELAMAT !!!
Home » » Mengenal Bahaya pada kegiatan pemanenan secara manual penebangan HTI

Mengenal Bahaya pada kegiatan pemanenan secara manual penebangan HTI


Sistem pemanenan pada Hutan Tanaman Industri (HTI) pada umumnya dibagi atas dua jenis yaitu system pemanenan secara manual (manual harvesting)  dan system pemanenan secara mekanis (mechanize harvesting). Pada system pemanenan secara manual hamper seluruh tahapan kegiatan pemanenan dilakukan oleh manusia, sedangkan untuk pemanenan secara mekanis seluruh tahapan kegiatan pemanenan dilakukan oleh alat berat seperti excavator, fellerbuncher, skidder, debarker.
Pada pembahasan kali ini penulis akan memaparkan pengenalan bahaya pada kegiatan pemanenan secara manual terlebih dahulu. Pemaparan mengenai system pemanenan secara mekanis akan diuraikan pada pembahasan berikutnya.
 Berikut  identifikasi bahaya pada system pemanenan secara manual:
Tahapan Kegiatan
Potensi Bahaya
Under brushing
a.       Terkena parang
b.      Tertusuk duri/ranting
Feeling
a.       Terkena chainsaw (kickback)
b.      Tertimpa pohon atau batang kayu
c.       Paparan kebisingan
d.      Tertusuk ranting
Bucking
a.       Terkena benda tajam (parang)
b.      Terkena chainsaw
De-limbing
a.       Terkena benda tajam (parang)
b.      Tertimpah pohon/batang kayu
De-barking
a.    Terkena benda tajam (parang)
b.   Terkena chainsaw
Stacking
a.    Tetimpa batang kayu
b.    Back injury

Dari seluruh tahapan kegiatan pemanenan diatas pada umumnya kecelakaan yang dapat dapat menimbulkan kematian (fatality) berdsarkan pengalaman penulis adalah tertimpah pohon. Beberap penyebab kecelakaan akibat tertimpah pohon ini antara lain karena kegagalan operator dalam mengidentifikasi bahaya sebelum penebangan dan pemahaman yang kurang dalam teknik penebangan.
Identifikasi bahaya sebelum penebangan.
Beberapa hal yang harus dilakukan operator dalam melakukan identifikasi bahaya adalah pertama memastikan bahwa disekitar areal tebang tidak dijumpai pohon mati (dead tree) dan pohon sandar (hang on tree), kedua operator tebang wajib membersihkan areal disekitar pohon yang akan ditebang , hal ini untuk memudahkan operator dalam melakukan aktifitas penebangan serta untuk menentukan arah penyelamatan diri (escape route).
Teknik tebang secara manual
Teknik tebang secara manual dilakukan oleh operator dengan menggunakan chainsaw, sebelum melakukan penebangan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh operator chainsaw adalah: 1. Menentukan arah rebah pohon, dalam hal ini operator perlu mengetahui tentang teknik membuat  takik rebah dan takik balas 2. Menentukan rute penyelamatan (escape route), escape route umumnya dibuat 45 derajat dibelakang arah rebah pohon, 3. Operator wajib menggunakan peralatan pelindung diri antara lain: saw cap, helmet, safety shoes, dan ear muff.

LOGO & ICON

LOGO & ICON

Informasi Safety

Tetaplah bekerja dengan aman, seseorang yang Anda cintai telah menunggu Anda di rumah.

Informasi Health

Istirahat ketika Anda lelah. Menyegarkan dan memperbaharui diri, tubuh, pikiran, dan semangat Anda. Lalu kembali bekerja.

Informasi Enviro

Hanya ketika pohon terakhir telah mati dan sungai terakhir telah teracuni dan ikan terakhir telah tertangkap akan kita menyadari bahwa kita tidak bisa makan uang.

Arsip Bulanan