Mengemudi
merupakan aktivitas manusia yang berbahaya, jutaan manusia meninggal setiap
tahun, milyaran dollar untuk beaya recovery,sebagai manusia modern tentu anda
akan menggunakan jalan raya maka sebagai manusia modern potensi anda
mengalami kecelakaan semakin besar, bagaimana mengadakan pencegahannya,
technique mengemudi defensive adalah salah satu solusi yang terbaik saat ini,
maka mulailah melatih diri anda dengan technique Defensive
Dasar Mengemudi Defensive ialah
* Attitude ( Sikap )
*
Space ( Ruang )
*
Visibillity (Bidang Pandang)
*Skill
( Keterampilan )
Banyak
kecelakaan disebabkan oleh tidak terampilnya pengemudi, banyak pengemudi yang
tidak dapat mengerem dengan benar, ada 3 cara mengerem yakni STAB, SQUEEZE
dan THRESHOLD penerapan cara mengerem tergantung pada kondisi serta type rem
yang terpasang pada kendaraan yang dikemudikan, oleh karena itu pengemudi
yang defensive harus memahami type rem dari kendaraan yang dikemudi kanya
sehingga bila mengahadapi kondisi darurat ( licin ) akan dapat mengerem
dengan benar, kesalahan mengerem dapat mengakibatkan hilangnya effectivitas
roda kemudi yang berakibat kemanapun steer diputar kendaraan tidak akan
berubah arah maka terjadilah kecelakaan.
Jadi
intinya kecelakaan terjadi karena pengemudi gagal mengontrol roda kemudi atau
pengemudi gagal mengerem dengan benar
SAFE
FOLLOWING DISTANCE (JARAK AMAN)
Yang
dimaksud jarak aman adalah jarak antara kendaraan yang kita kemudikan dengan
kendaraan yang ada didepan kita, banyak pengemudi yang tidak dapat membuat
jarak aman sehingga sering terjadi tabrakan beruntun, untuk mencegah agar
tidak terlibat dengan tabrakan berun tun seorang pengemudi harus selalu
menjaga jarak dengan benar. Yang perlu diketahui untuk membuat jarak aman
ialah dengan mempertimbang kan reaksi manusia (human reaction time), reaksi
mekanikal (mechanical reaction time) serta besaran momentum.
Seorang
pengemudi yang tidak tahu mengenai tiga element diatas maka dapat dipastikan
bahwa pengemudi tersebut belum dapat membuat jarak aman secara benar, maka
yang bersankutan memiliki potensi menabrak dari belakang atau terlibat dengan
tabrakan beruntun, bahkan pernah terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan
belasan kendaraan sekaligus.
Human
reaction time ( reaksi manusia ) menurut Hendon Driving School kecepatan
reaksi manusia berkisar anatara 0.4 detik sampai 0.8 detik, namun kecepatan
dapat berubah menjadi lamban yang sebabkan oleh pengaruh alkohol maupun
obat-obatan serta dipengaruhi juga oleh kele lahan, oleh sebab itu bila
seseorang akan mengemudi jangan pernah mengkonsumsi alkohol maupun
obat-obatan yang dapat mempengaruhi daya pikir dan reaksi, disarankan seorang
pengemudi harus mendapatkan istirahat yang memadai.
Mechanical
Reaction Time menurut Hardie Ferrodo, system rem konve sional memiliki waktu
reaksi selama 0.3 detik dan akan menjadi lebih lamban bila settingnya tidak
benar, untuk memprediksi kemampuan rem sebaiknya pengemudi selalu mencoba
fungsi rem sebelum menjalankan kendaraan.Dengan memahami ketiga elemen diatas
diharapkan para pembaca menyadari arti penting mebuat jarak aman dan benar
dalam penerapanya. Harus kita ingat membuat jarak aman perlu mempertimbangkan
"Human Reaction Time", "Mechanical Reaction Time" dan
Kinetic Force.
Safe
Bubble (Lingkaran Aman)
Mengemudi merupakan aktivitas yang dinamik, selama kita mengemudi kita akan mengalami kondisi yang selalu berubah oleh karena itu se orang pengemudi dituntut untuk mengetahui apa yang ada disekitarnya dengan mengetahui kondisi sekitar kendaraan maka potensi menyerem pet maupun diserempet dapat dicegah lebih awalApapun bisnis anda pasti menggunakan transportasi, oleh karena itu divisi transportasi merupakan divisi yang paling berpotensi menimbulkan kerugian bahkan dapat menimbulkan kesan buruk pada perusahaan anda mulai saat ini kita pikirkan apakah aset yang tinggi nilainya akan di operasikan oleh orang yang belum terlatih secara baik.
Bidang
samar/Blind Spot bisa terbentuk oleh 2 hal yakni: Blind spot terbentuk
karena kontruksi kendaraan Blind Spot terjadi karena lingkungan Umumnya
kendaraan besar blind spotnya semakin jauh hal ini meningkatkan potensi
terjadinya kecelakaan,dibanyak negara maju masih sering terjadi kecelakaan
yang disebabkan oleh bidang samar, blind spot dapat juga terbentuk karena
lingkungan,umumnya jalan dibangun megikuti contour bumi hal ini bisa kita
rasakan ketika kita mengemudi di daerah pegunungan dan lembah selain kedua
factor diatas kepadatan lalu lintas juga mempengaruhi atau menciptakan bidang
samar terutama lalu lintas dikota-kota besar Bagaimana menyikapi bidang
samar? Untuk pencegahan kecelakaan yang penyebabnya bidang samar banyak
hal yang perlukita lakukan yakni:
Didalam
techniques mengemudi defensive bidang pandang kedepan terbagi atas 3 zona
yang masing2 zona memliki waktu yang berbeda , ketiga zona
tersebut ialah
Keuntungan
dengan melihat kedepan sesuai dengan techniques Defensive ialah:
Apa yang dimaksud dengan Braking
Technique
Braking Techniques adalah cara mengerem sesuai dengan kondisi, cara mengerem tidak selalu sama melakukanya hal ini disebabkan oleh situasinya, yang namanya mengemudi situasinya selalu berubah suatu saat pengemudi akan menjumpai situasi emergency saat ketemu kondisi emergency maka cara mengeremnya juga harus sesuai dengan kondisi saat itu, untuk dapat mengerem dengan baik maka diperlukan beberapa pengetahuan tentang type dari rem dari kendaraan yang dikemudikanya dan system pengereman yang ada Type Rem Type rem Tromol/Drum Type Rem Cakram/Disc Type Rem Kombinasi
Yang
dimaksud dengan type REM TROMOL ialah roda depan dan roda belakang
terpasang rem tromol untuk jenis kendaraan seperti pada kondisi
emergency diperlukan tech nique mengerem cara STAB Tujuan pengereman
Stab ialah untuk mendapatkan jarak pengereman sependek mungkin dan hal ini
hanya dilakukan jika mendapatkan kondisi emergency ( jalan licin
) Mengapa harus Stab? Perlu kita ketahui berdasarkan riset yang
dilakukan oleh Hardie Ferrodo disana dikatakan Mechanical Reaction Time pada
type rem tromol antara 0.3 to 0.4 second, hal ini disebabkan oleh cara kerja
dari rem tersebut yakni enguage by presure dan release by spring, karena
release oleh kekuatan per maka release disc brake (sepatu rem) menjadi agak
lama, oleh karena itu ketika menghadi kondisi emergency dengan melakukan STAB
BRAKING agar disc brake tidak mengunci putaran tromol Bagaimana kalau
Type Remnya Kombinasi ?
Jika
mengemudikan kendaraam dengan type kombinasi maka cara yang tepat untuk
kondisi darurat ialah dengan melakukan technique mengerem squezee, hal
dipengaruhi oleh cara kerja dari rem cakram di mana waktu releasenya disc
relative lebih cepat dibanding dengan waktu releasenya type rem tromol, cara
mengerem squezee adalah cara yang mutlak harus dilakukan untuk kendaraan yang
memiliki type rem cakram pada kondisi emergency Bagaimana bila
mengendarai kendaraan yang memiliki type rem Cakram? Untuk jenis
kendaraan yang seluruh remnya terpasang type rem cakram seluruhnya maka cara
mengerem yang paling tepat ialah squezee untuk kondisi emergency dan untuk
kendaraan yang telah terpasang system rem ABS maka seluruh techniques
mengerem di atas sudah tidak diperlukan lagi karena ada perangkat computer
yang akan menggantikan atau melakukan squezee atau bila ketemu kondisi emergency
Driving
Risk Assessment
Seperti telah kita ketahui mengemudi adalah suatu aktivitas yang maha berbahaya namun tidak banyak pengemudi yang menyempatkan diri untuk mengkaji resikonya, dalam tulisan ini akan kita ulas sedikit apa saja yang perlu kita kaji sebelum mengemudi, ada tiga kondisi yang perlu kita kaji untuk mencapai rasa aman ketika berada dijalan. Hal hal yang perlu kajian ialah:
*
Kondisi Kendaraan
*
Kondisi Manusia
*
Kondisi Lingkungan/Journey Management
Ketiga kondisi tersebut harus dikaji
secara benar, point penting apa saja yang harus dikaji sebelum mengadakan
perjalanan, bila salah satu element yang ada tidak memenuhi standard
keselamatan sebaiknya perjalanan ditunda terlebih dahulu untuk mencegah
terjadi hal yang tidak kita inginkan, bila route yang akan digunakan dilewati
berulang-ulang sebaik route tersebut di kaji dahulu, hal ini sangat
penting untuk memaksimalkan operasional kendaraan dan menghindari
ketidak tahuan akan adanya ancaman bagi para pengemudi.
|
|
Salam
Safety…!