Semua luka terbuka dapat terkontaminasi oleh kuman yang berasal dari luka itu sendiri, air atau dari pernafasan dan tangan. Jika kotoran atau jaringan tubuh yang sudah mati masih tertinggal akan menimbulkan masalah yang serius . kuman dapat berkembang biak dan dapat menyebar kedalam tubuh ( Septisemia ). Luka yang tidak mengalami penyembuhan dalam waktu 48 jam dapat dikatakan telah mengalami infeksi yang ditandai timbulnya demam.
Tanda – tanda infeksi :
1. mengalami peningkatan rasa nyeri dan
sakit, bengkak kemerahan dan rasa panas sekitar luka.
2. Adanya nanah atau mengalirnya nanah
dari luka.
3. Pembengkakan kelenjar di daerah leher,
ketiak dan selangkangan.
4. Kemerahan di kulit anggota gerak yang
menjalar dari kelenjar yang bengkak.
5. Jika infeksi sudah berlanjut akan
muncul tanda – tanda : haus, Berkeringat, menggigil dan tubuh akan lemah.
Jika anda mengalami luka jangan biarkan begitu saja tanpa
ada penanganan yang serius sebab hal itu akan dapat mengakibatkan terjadinya
infeksi, lakukan penanganan luka sebagai berikut :
1. Tutup luka dengan kasa seteril atau
bantalan yang bersihkan kemudian balutlah.
2. Tinggikan dan sangga daerah yang
mengalami luka untuk mengurangi pembengkakan.
3. Bawalah ke dokter terdekat untuk
mendapat perawatan lebih lanjut.
Luka terbuka juga dapat menyebabkan masuknya bakteri tetanus
kedalam tubuh. Racun yang dihasilkan bakteri tetanus akan mempengaruhi sistem
saraf dalam tubuh.
Gejala dan tanda – tanda terkena tetanus :
1. Kaku pada rahang.
2. Kesulitan menelan.
3. Kaku pada leher.
4. Mudah marah dan sakit kepala.
5. Menggigil dan panas tinggi.
6. Seluruh tubuh menjadi kaku atau kaku
hanya di beberapa bagian tubuh.
Imunisasi tetanus yang pernah diberikan akan melindungi
korban selama 10 tahun, akan tetapi akan lebih aman jika terjadi luka langsung
dibawa ke fasilitas klinik.